Hari yang Cerah Untuk Juwa yang Sepi

Pagi yang Indah

Teman...
Aku menatap hari-hariku 6 hari beturut-turut dalam 1 Minggu, sampai 3 tahun. setiap pagi melihat wajahmu teman-temanKu di sekolah, setiap pagi aku melihat dia "Bunga" setiap pagi aku  menggoreskan tinta di buku ku, setiap hari mataku menyoroti indahnya hidup, indahnya ciptaanMu Tuhan, stiap pagi otak Ku menyimpan kejadian-kejadian yang menyenangkan itu. Pagi yang menyegarkan menghirup udara segar yang penuh dengan Oksigen membuat otak ku bekerja dengan sigap untuk belajar semua yang belum aku ketahui, pelajaran Nahu, SKI, Hadis, Bahasa Arab yang sudah menanti hari Ku.
Waktu itu adalah pagi terindah dalam hidupku, saat hujan deras mengguyur seluruh mataku memandang, membasahi seluruh pepohonan mengalir melalui dedaunan dan melintas di depan wajahku saat melihat wajah Mu  Bunga, yang begitu indah hingga tak sanggup ku tuk menutup mata untuk berkedip, membuat oksigen yang ku hirup semakin cepat, merasuk dalam paru-paruku, berjalan menuju jantung untuk dimasukkan ke dalam darah dan mengalir ke seluruh tubuhku. Aku sungguh menikmati hujan yang membasahi tubuhku, air hujan yang begitu banyak menyerbu bumi tak sebanyak Bunga yang sedang bermekaran di dadaku. Ingin Ku menghampiriku menjadi payung Mu di saat hujan membasahimu, dan memeluk saat dingin pagi dan hujan menyerangMu.
"Bunga semoga kamu bisa jadi kekasihKu" terbesit dalam khayalku.
Tapi apalah daya aku hanya anak yang bisa menulis dan tidak bisa berbuat apa-apa. Memandang indah wajahmu, merahnya pipimu, mempesona nya senyummu. Membuatku Taklukan tak berkutik.
Pernah aku mencoba agar terlihat keren di depan Mu dan sebelah aj pintar di kelas dengan mengerjakan soal-sal begitu cepat, walau tidak secepat si pintar di kelas yang aku kagumi dan sahabatku juga. Tapi percayalah bunga aku hanya menatapmu, inginku jadi ibu dari anak-anakku. Tanpa sadar aku tertawa dan di lihat orang-orang saat aku mimikirkan hal konyol seperti itu di umurku yang masih belia ini.



0 comments:

Post a Comment