Frambusa

Mengejar Janji Tuhan

Penulis: Syawalafm
Tanggal : 2 Oktober 2017

JANJI ALLAH ITU PASTI
“Pernahkan Kalian berfikir untuk mengejar janji Tuhan ???”
            Jawab perlahan di dalam lubuk hatimu,
Tulisan ini bukan tulisan yang tersusun kata perkata oleh sosok jenius, penulis, seniman atau mahakarya lain yang bisa untuk mengarang sebuah fiksi. ini kisah hidupku seorang yang di hantui kebenaran hidup yang telah ku lewati, kisah yang tidak lajim tetapi telah terjadi seumur hidupku.
Sebuah nasihat muncul dari lontaran kata seorang juragan tahu gejrot saat aku dan temanku istirahat sejenak dari lelahnya mencari pundi-pundi rezki di pinggir jalan. Cara bicara yang lantang dan tegas membuat aku berfikir banyak hal mengenai kehidupan. Seberapa keras hidup ini menempa sosok tembok seperti orang ini. Pertanyaan demi pertanyaan terlontar hingga pebincangan menjadi santai  untuk mengenal kami lebih dahulu, hingga beliau berkata.
hay nak banyak orang hanya mengejar dunia dan hidupnya selalu risau, resah, gelisah. Itu cara hidup yang salah. Kejar akhirat semua urusan dunia pasti akan mudah”
Sekilas ini hanyalah sebuah kata-kata yang banyak di ucapkan oleh banyak orang, tapi bapak separuh baya ini menyapa kami yang duduk di sana dengan tampang wajah yang tegas dan penuh percaya diri, aku berfikir sejenak “mungkin bapak ini sedang berdakwah” sepintas terbesit dalam benakku. Aku pandang sosok itu dari ujung kaki sampai kepala yang sedang menghitung uang hasil dagangannya di hari itu. “satu, dua, tiga sekitar 2jt” aku melihat dan mulai menghitung uang beliau yang menumpuk di depanya, mata ku mulai menghijau melihat uang yang sebanyak itu.
hay mahasiswa kunci sukses itu cuma satu SHOLAT!!!, konsisten sholat, kejar janji Allah jangan mengejar dunia, jangan mengejar janji manusia yang tidak pasti, janji Allah itu pasti”
Bapak bertopi berlambang “Muslim Fighter” melanjutkan pembicaraannya, kata-kata ini menjeletup meledak kencang dalam lubuk hatiku, aku serasa ditarik dari belakang, waktu berjalan lambat, aku melihat diriku di masa lalu. Dirku yang hidup lebih rapi dan tertata dari sekarang ini, hidupku yang penuh dengan kejutan-kejutan yang luar biasa karena sholat ku yang konsisten. Semua orang di dekatku serasa diam di tempat tanpa bersuara, diriku yang duduk melihat diriku dimasa lalu melakukan hal berprestasi, diriku dahulu ringan menjalankan hidup yang melakukan hal yang terlewati dengan mudah. Seluruh tubuhku seperti kesemutan, nafasku sesak, kepala ku terus berfikir, aku mulai panik dan menjerit tak bersuara, namun aku tak bisa melawan. Aku lihat wajah bapak bertopi muslim fighter itu, aku tatap wajahnya dengan dalam.
“Ya Allah, mungkin engkau berikan aku hidayah di balik sosok itu, Ampuni aku Ya Allah”
Aku kembali dari waktu yang terhenti itu sekujur tubuhku  lemas, hatiku tercabik-cabik, dengan penuh rasa menyesal untuk waktu yang telah kusia-siakan, sudah 22 tahun umurku banyak hal yang sudah ku hancurkan. Beliau menurukan topinya dan mengatakan
“Jangan Malu mengakui kalau kita muslim”

Bapak yang kini berpenghasilan 20jt/bulan itu menceritakan sedikit kisah hidupnya yang dahulu juga merupakan sesorang yang bringas, hidup tidak karuan, beliau adalah saksi hidup salah satu pengejar Janji Allah. Banyak orang yang berada di pasar ini dengan rejki yang berbeda-beda, pasar yang penuh misteri kedatangan manusia yang begitu banyak.