ALKOHOL
DISUSUN
OLEH :
Nama
|
NIM
|
Arifuddin
|
1300029211
|
Alovita Adhis
Safitri
|
1300029214
|
Baiq Ana
Nurfitriana
|
1300029213
|
Syawal
Abdullah Fatahillah
|
1300029216
|
Raditya
Mahestica Hayu Kinasih
|
1300029215
|
Fitriah
Rahmatullah
|
1300029212
|
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami ucapkan atas
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya Kami masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa Kami ucapkan kepada
Dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini, akan membahas
beberapa hal tentanga Alkohol. Dengan membaca makalah ini semoga teman-teman
dapat lebih memahami senyawa apa alcohol itu beserta klasifikasinya dalam
kehidupan.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Pada kesempatan ini pula, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya teman-teman memberikan
saran-sarannya yang sangat berharga. Akhir kata, semoga segala upaya yang kita
lakukan dapat memajukan pendidikan di negara kita. Khususnya kampus kita
Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Yogyakarta,
4 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ……………………………………………………………………. I
Daftar
Isi ………………………………………………………………………….. II
BAB
I
Pendahuluan ……………………………………………………………….. 1
A. Latar
Belakang …………………………………………………………. 1
B. Rumusan
Masalah ……………………………………………………… 1
C. Tujuan
…………………………………………………………………… 1
BAB
II
Pembahasan ……………………………………………………………….. 2
A. Dasar
Teori………….…………………………………………………… 2
B. Reaksi
Alkohol dan fenol ………………………………………………… 3
C. Perbedaan
Alkohol dan Fenol……………………………………………... 4
D. Sifat Keasaman Pada Alkohol Dan Fenol
………………………………………. 4
E. Reaksi Fenol Dan Alkohol Dengan Asam Karboksilat
…………………… 6
F. Oksidasi
Pada Alkohol ……………………………………………………. 8
BAB III
B. Saran ………………………………………………………………………... 9
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………………. III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak kejahatan atau kekekerasan di suatu Negara itu disebab kan oleh pengaruh minuman beralkohol, maka dari itu saya akan menjelaskan tentang apa itu alkohol, manfaat alkohol, cara pembuatan alkohol, dan bahaya alcohol.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis – jenis alkohol.?
2. Bagaimana sifat fisik alkohol.?
3. Apasaja kegunaan alkohol bagi manusia.?
4. Apa pengaruh alkohol terhadap tubuh manusia.?
C. Tujuan
- mengetahui apa itu alkohol
- mengetahui manfaat alkohol
- mengetahui cara pembuatan alkohol
- mengetahui bahaya alkohol
BAB II
PEMBAHASAN
REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN
FENOL
A. DASAR TEORI
Alkohol dan Fenol
yang disebut sebagai alkohol aromatik mempunyai rumus struktur R-OH. Dimana
pada alkohol (alkohol alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya
dengan fenol adalah gugus R nya adalah gugus aril (Benzena yang kehilangan 1
atom H atau -C6H5)
CH3 –
CH2 – OH
Fenol Etanol (alkohol)
Alkohol dapat dibagi
menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil
(-OH) pada atom C.
R-CH2-OH R2-CH-OH R3C-OH
Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier
Alkohol banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya etanol digunakan sebagai
pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan lainnya.
Fenol (fenil
alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau para. Fenol
berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak
terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.
Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol
yang merupakan minyak pada cengkeh. Dengan rumus strukturnya:
B.
Reaksi alkohol dan Fenol
1.
Alkohol
v Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester
v Bereaksi dengan oksidator kuat
-
Alkohol primer membentuk aldehida kemudian oksidasi lanjut
membentuk asam karboksilat
-
Alkohol sekunder membentuk
keton
-
Alkohol tersier tidak bereaksi
v Bereaksi dengan logam atau hidrida
reduktor kuat reduktor kuat seperti Na atau NaH membentuk R-ONa (Ntrium
alkoksida)
v Etanol dengan asam kuat membentuk etilen dan air
v Bereaksi dengan asam halida
membentuk alkil halida
v Bereaksi dengan PX3 membentuk alkil halida
v Bereaksi dengan asam sulfat membentuk alkil hidrosulfat
2.
Fenol
v Bereaksi dengan asam nitrat membentuk p-nitrofenol
v Bereaksi dengan gas halogen
membentuk 2,4,6 trihalofenol
v Bereaksi dengan basa kuat
seperti NaOH membentuk garam natrium fenoksida
C.
Perbedaan alkohol dan
fenol
Fenol
|
Alkanol
|
Bersifat
asam
|
Bersifat
netral
|
Bereaksi
dengan NaOH (basa), membentuk garam natrium fenolat
|
Tidak
bereaksi dengan basa
|
Tidak
bereaksi dengan logam Na atau PX3
|
Bereaksi
dengan logam Na atau PX3
|
Tidak
bereaksi dengan RCOOH namun bereaksi dengan asil halida (RCOX) membentuk
ester
|
Bereaksi
dengan RCOOH namun bereaksi dengan asil halida (RCOX) membentuk ester
|
D. SIFAT KEASAMAN PADA ALKOHOL DAN
FENOL
Pada percobaan diperoleh bahwa kertas lakmus biru yang dimasukkan kedalam
larutan alkohol tidak mengalami perubahan warna yaitu tetap biru sedangkan pada
fenol warna kertas lakmus biru berubah
menjadi merah.Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa alkohol dalam
larutannya bersifat netral sedangkan fenol dalam larutannya bersifat asam
Keasaman suatu larutan dipengaruhi oleh pKa dari larutan tersebut.
Semakin kecil pKa semakin tinggi tingkat keasaman. fenol memiliki pKa
10.00, dan etanol memiliki pKa sekitar16. sedangkan asam asetat
memiliki pKa sekitar 4,76. Namun yang menjadi pertanyaan adalah perbedaan pKa
antara fenol dan alkohol sedangkan ikatan yang putus sama.
Fenol
Fenol memiliki -OH terikat
pada rantai benzennya.
Saat ikatan
hidrogen-oksigen pada fenol terputus, didapatkan ion fenoksida , C6H5O-.
yang mengalami delokalisasi. Pemutusan tersebut seperti gambar berikut:
D
Pada saat itu
salah satu dari antara elektron bebas dari atom oksigen overlap dengan elektron
dari rantai benzena yang terlihat pada gambar berikut:
Overlap ini mengakibatkan dislokalisasi. Dan sebagai hasil muatan negatif
tidak hanya berada pada oksigen tetapi tersebar ke seluruh molekul seperti
gambar berikut:
Delokalisasi membuat
ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun
delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar
oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dan membuat lebih mudah terbentuknya
fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah. Namun Fenol
memiliki keasaman sejuta kali etanol. Selain itu keasaman fenol dipengaruhi
oleh adanya resonansi pada benzenanya. Akibat resonansi ini, maka kesetimbangan
bergeser arah pembentukannya. Hal ini
tidak terdapat pada alkoksida (ion alkohol). Dengan demikian fenol memiliki keasaman yang lebih tinggi
dibandingkan dengan alkohol.
Muatan didelokalisasi sehingga muatan – pada
atom O (alkohol) bukan di O
Etanol
Etanol, CH3CH2OH, merupakan asam yang sangat lemah
sampai sampai-sampai tidak dapat memerahkan kertas lakmus merah. Jika ikatan
oksigen dan hidrogen terputus dan melepaskan ion, ion etokside terbentuk.
Tidak ada cara untuk mendelokalisasi ikatan negatif yang terikat kuat
dengan atom oksigen. Muatan negatif tersebut akan sangat menarik atom hidrogen
dan etanol akan dengan mudah terbentuk kembali. Dengan terbentuk kembalinya
etanol maka dalam larutan tidak akan terbentuk ion H+ yang
menyebabkan larutannya bersifat netral.
E. REAKSI FENOL DAN
ALKOHOL DENGAN ASAM KARBOKSILAT
percobaan pada reaksi antara asam asetat dan etanol didapatkan perubahan
pada bau dari campuran yang telah dipanaskan yaitu timbulnya bau harum yang
menyengat seperti bau buah pisang. Sedangkan pada reaksi antara fenol dan asam asetat tidak
didapatkan timbulnya aroma harum dan menyengat.
Maka dapat disimpulkan bahwa asam asetat bereaksi dengan etanol
(alkohol) sedangkan asam asetat tidak
bereaksi dengan fenol.
Pada etanol
terjadi reaksi esterifikasi yaitu pembentukan ester. Dengan reaksi sebagai
berikut:
O
║
CH3– CH2 –
OH + CH3–C–OH
|
O
║
CH3–C–O–CH2–CH3 + H2O
|
Etanol Asam asetat (asam
etanoat)
|
Etil asetat (etil etanoat)
|
Timbulnya bau harum dan menyengat yang berbau pisang karena terbentuknya
etil asetat yang merupakan senyawa ester yang memiliki bau yang harum dan
menyengat. Dimana H dari H2O
berasal dari etanol sedangkan OH dari H2O berasal dari asam
asetat.
Pada fenol reaksi esterifikasi dari asam karboksilat tidak terjadi hal
ini disebabkan karena dua sebab yaitu :
1.
Karena asam asetat merupakan asam dan fenol merupakan asam
maka tentunya reaksi tidak terjadi, karena jarang sekali terjadi reaksi antara
asam dan asam kecuali pada kondisi tertentu.
2.
Terjadinya delokalisasi pada fenol menyebabkan fenol lebih
stabil dalam keadaan gugus keton (C=O)
sehingga dalam keadaan gugus ini fenol tidak akan bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester.
Selain itu penyerangan antara
gugus -OH dari fenol tidak terjadi karena terjadinya resonansi pada fenol.
Akibat resonansi ini maka seolah-olah -OH berubah menjadi gugus keton yang tidak akan mungkin bereaksi
dengan asam karboksilat untuk membentuk ester. Karena ester terbentuk akibat
reaksi alkohol dengan asam karboksilat bukan reaksi antara keton dan asam
karboksilat.
F. OKSIDASI PADA
ALKOHOL
Pada percobaan diperoleh bahwa etanol yang ditambahkan K2Cr2O7
yang merupakan pengoksidasi atau oksidator kuat. setelah pemanasan terjadi
perubahan dari warna kuning menjadi warna biru. Ini berarti terjadi reaksi
antara alkohol dengan K2Cr2O7. karena K2Cr2O7
adalah oksidator kuat, maka tentunya alkohol dioksidasi.
Alkohol terbagi menjadi 3 jenis yaitu alkohol primer, sekunder dan
tersier.
Strukturnya adalah
sebagai berikut:
R-OH
Alkohol primer
|
R’
│
R- C- OH
Alkohol sekunder
|
R’
│
R- C- OH
│
R”
Alkohol tersier
|
Dimana R, R’ dan R” adalah gugus
alkil.
|
Dimana alkohol primer dioksidasi menjadi aldehida kemudian dioksidasi
menjadi asam karboksilta. Sedangkan alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton,
sedangkan alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
Karena etanol merupakan alkohol
primer maka tentunya etanol akan dioksidasi menjadi etanal (aldehid) kemudian
Asam etanoat. Dengan reaksi:
O OH
|
|
CH3-CH2-OH
-----→ CH3-C-H-----→ CH3-C=OH
Etanol etanal asam etanoat
Warna biru yang terbentuk tidak lain adalah perubahan dari K2Cr2O7
yang berwarna kuning menjadi Cr3+
yang berwarna biru. Pada fenol reaksi oksidasi tidak akan terjadi karena gugus
– OH terikat pada atom C yang mengikat 3 atom C lainnya sehingga dia bersifat
sebagai alkohol tersier yang tidak dapat dioksidasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah
di atas dapat di simpulkan bahwa Alkohol
merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau
cincin hidrokarbon. Alkohol terbagi menjadi beberapa
jenis antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan tersier. Ada juga
beberapa sifat dari alkohol yaitu titik didih, ikatan hidrogen, pengaruh gaya
van der waals,kelarutan alkohol dalam air, kelarutan alkohol – alkohol kecil dalam
air dan kelarutan yang lebih rendah dari melekul – molekul yang lebih besar.
Ada pula kegunaan dari alkohol diantaranya sebagai bahan bakar, sebagai
pelarut, dan sebagai sebuah stok idustri. Namun ada pula pengaruh alkohol jika
masuk kedalam tubuh manusia pengaru jangka pendek dan pengaruh jangka panjang.
B. SARAN
1.
Diharapkan agar mahasiswa tidak
menyalahgunakan alkohol untuk kepentingan
yang tidak jelas.
2.
Diharapkan setelah membaca
makalah ini mahasiswa lebih mempertimbangkan untuk mengkonsumsi minuman –
minuman yang mengandung alkohol
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,
Irvan. 2003. Kimia SMU untuk kelas 3. Erlangga. Jakarta
Ciptadi.
1999. Penuntun Praktikum Kimia
Organik. Palangkaraya: UNPAR
Fessenden & Fessenden. 1999. Kimia Organik
Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta
Hart, Harold. 1999. Kimia Organik Suatu Kuliah
Singkat. Erlangga. Jakarta