Perubahan hidup


Perubahan Hidup

Di dunia ini yang paling kejam adalah "waktu"
Waktu membuatku Takluk tanpa bisa berbuat apa-apa, waktu terus berjalan tanpa henti dan tidak kenal ampun. Waktu berjalan terkadang merubah semua yang indah menjadi kelabu seketika.
Ingat pesan kakek dulu,"Semua orang sukses dan orang yang gagal di berikan waktu yang sama" iya memang benar dari kata-kata itu. Aku mencurahkan semua kemampuan aku tetapi masi belum dapat lebih baik dari abang aku, aku seperti pecundang meminta uang terus-menerus setiap bulan demi orang tua aku, aku sudah mencoba berbagai hal untuk buat usaha, tetapi memang aku yang masi belum bisa memanfaatkan waktu seperti kata kakek.
Meminta uang dengan orang tua membuat aku malu untuk menunjukkan wajahku di depan orang tua Ku orang-orang yang aku sayangi. Apa yang harus aku lakukan? Aku seperti pecundang. Hanya menulis yang bisa aku lakukan. Mencurahkan pendapatku tentang kehidupan,
terbesit di dalam ingatanku sewaktu aku masih kecil saat aku bercanda dengan adik, dan abang Ku, tertawa, berantam, dan berjalan bersama. Semua berjalan begitu saja,  beban yang berat hanya sebatas soal matematika. Namun semua telah berlalu tertiup waktu dengan perlahan dan pasti. Mencengkram sepi tanpa mereka dan menemukan teman-teman baru.
Bertatap wajah pun terasa asing ketika lama tidak berjumpa dan tidak bisa mengungkapkan rindu yang dalam. Terkadang lelah kaki ini berjalan terlalu jauh, lelah merindukan, lelah ini terkadang menusuk peluhku. Di sana adik Ku berjuang kerja demi bertahan kuliah menjadi seorang guru, dan abangKu terus berusaha meringankan beban orang tua kerja di sebuah Cafe, tetapi apa yang aku lakukan, belum bisa berbuat apa-apa. Sempat Ku mencoba melakukan sebuah kegiatan yang begitu membuatku hanyut Menghayal sangat tinggi tanpa sadar sebenarnya aku hanya pemain baru yang di ujung tanduk menghadap jurang ke manapun aku bergerak. Per ahli mencoba untuk membuat suatu inovatif tuk bisa mencari uang, tapi sia-sia, pernah Ku mencoba menjadi sosok pekerja yang di pimpin di organisasi kampus dan bahkan jadi pemimpin, namun semua hanya membuat aku nyaman sesaat, dan beberapa pengalaman, namun tidak mengubah apapun.  Pernah Ku mencoba berjualan di pinggir jalan dengan etalase yang kecil dan sederhana, dan bahkan tidak membuahkan hasil hanya lelah yang Ku dapatkan, 1 hal yang membua aku bahagia menulis  dan mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa aku lolos satu kali. Tetapi aku masi belum cukup ilmu untuk terus bisa menulis, aku kan terus menantang waktu sampai saat ini aku menulis beberapa detik, menit, bahkan Jam.
Saat ini aku terpuruk dan abang akupun sudah tidak percaya lagi dengan Ku. Mungkin hanya satu yang ingin Ku katakan dengan dunia, jangan batasi kebahagiaan dengan uang, karena itu sangat menyakitkan. Aku ingin hidup bebas layak nya Luffy yang mengarungi lautan, aku akan tumbuh lebih, lebih, lebih, lebih siap menjalani hidup ini.


Terimakasi sudah berkenan membaca tulisan aku. semoga kelak aku bisa jadi penulis yang berguna bagi negri ini dan bagi orang banyak. Sesuai moto aku berguna bagi orang lain. Jangan lupa Coment ya, demi masa depanKu jadi seorang penulis.

0 comments:

Post a Comment