Bola Yang Bergelending

Bola Yang Bergelending

Teman ingat saat kita bermain sepeda bersama,, perhatikan lingkar ban yang bulat. Perhatikan lobang pengisi angin sepeda itu terkadang naik di atas terkadang di bawah. Seperti hidup kita ini terkadang susah dan senang yang terjadi.
Tak persduli sakit luka, pahit nya hidup pasti suatu saat kita kan bahagia walau cuma segelintir , ingatlah teman jika kita melakukan apapun di dunia ini dengan ikhlas dan bahagia pasti mudah terlewatkan.
Terselintir di benakku saat seluruh keluarga Ku di dekatku, saat liburan satu tahun 1 kali kami bercanda ria, buat lelucon konyol, yang memanggil Incek satu sama lain seperti sahabat. Tapi semua sepi tanpa hadirnya mereka dan kami berpisah menuju keinginan masing-masing. Kurang lebih 9 tahun kami tidak pernah kumpul bersama adik kakak, rindu rasanya sat bersama walau terkadang kami berantam karena hal yang tidak kami sukai satu sama lain, dan di balik marah itu terbesit rasa sayang yang luar biasa dari mata mereka.
Teringat saat adikku tidak bisa menghabiskan nasi Ny karena kekenyangan dan aku menarik piring ya lalu aku makan karena kami di ajarkan tidak boleh mubazir dalam hal makanan. Teringatku lagi saat abang aku jatuh di lumpur saat menuju ladang hahaha... Saat itu aku yang menangis entah kenapa rasa takut muncul, rasa khawatir yang menghentak tubuhku dan aku menangis melihat tubuhnya yang penuh lumpur itu.
Emosi Marah yang meluap ketika kudapati adikku menangis karena di ganggu orang lain, aku berkelahi karena hal sepele karena adikku menangis, tanpa sadar benar atau salah yang aku lakukan hingga berkelahi tanpa menanyakan dan apa sebab akibatnya. aku hanya tak ingin dia terluka, sakit, dan menangis. Karena aku sayang dia.
Tidurku langsung bangun refleks karena adikku jatuh dari ranjang tempat tidur. Lalu aku memeluknya, dan aku memeluknya yang saat itu menangis  akupun berkata "tidak apa-apa jangan menangis tidurlah lagi aku" akupun menaikkannya lagi dan menjaganya agar tidak jatuh lagi. Seketika aku Menghayalkan masa depan kelak, semoga aku bisa melindungi kalian, aku selalu ada untuk kalian.
Tetapi Entah kenapa jalan ini yang aku pilih hingga untuk pulang satu tahun satu kalipun aku tak sanggup.
Aku rindu kalian, aku ingin berbicara panjang namun tak sanggup Ku berkata bercanda, karena aku tak mau melalui telepon terlihat sedih bahkan menyedihkan disini.
Roda kehidupan terus berputar dan semoga saat aku sudah berada di atas aku tetap jadi diriku dan taat pada pencipta seluruh yang aku sayangi dan yang kumiliki.


Jangan lupa Coment ya, demi masa depanKu jadi seorang penulis.
Terimakasi sudah berkenan membaca tulisan aku.
Baca juga yg lain ya...



0 comments:

Post a Comment