UJI ANOVA dan KRUSKALWALLS UJI PEARSON dan SPEARMAN RANK


DAFTAR ISI
Uji Anova dan Kruskal Walls
Uji Pearson dan Spearman Rank



UJI ANOVA dan KRUSKALWALLS
UJI PEARSON dan SPEARMAN RANK
 


A.TUJUAN PRAKTIKUM UJI ANOVA -  KRUSKAL-WALLS :
1.   Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan uji One Way Anova
2.  Mahasiswa mampu melakuakn dan menginterpretasikan uji Kruskal Walls

UJI ONE WAY ANOVA
Syarat uji One Way Anova:
1.   Distribusi data wajib normal
2.  Bila sebaran data normal dan varian sama, gunakan uji one way anova dengan post hoc Bonferroni
3.  Bila sebaran data normal dan varian berbeda, gunakan uji one way anova dengan post hoc Tamhane’s
4.  Bila sebaran data tidak normal, lakukan transformasi data. Bila hasil transformasi data tidka normal maka hgunakan uji Kruskal Walls dengan post hoc Mann Whitney
Kasus: Anda ingin mengetahui perbandingan kadar gula darah antara kelompok ekonomi rendah, sedang, dan tinggi pada pasien yang baru didiagnosis diabetes mellitus (DM). pertanyaan penelitian:”Apakah terdapat perbandingan kadar gula dara pada kelompok ekonomi rendah, sedang dan tinggi?”

Langkah-langkah:
1. Uji normalitas
a.   Buka file: Anova
b.  Lihat terlebih dahulu Variabel Views
c.   Lakukan uji normalitas data kadar gula darah kelompok ekonomi rendah, sedang, tinggi.
d.  Masukkan variabel tingkat ekonomi ke dalam Factor List. aktifkan Normality with Test pada kotak Options.
2. Uji Varian dan One Way Anova
a.    Analyze, Compare means, One Way Anova
b.    Masukkan variabel gula ke dalam Dependent List
c.    Masukkan variabel class ke dalam Factor List
                                      Gambar 15. Tampilan One Way Anova
d.    Aktifkan kotak options
Gambar 16. One Way Anova - option
e.    Pilih Homogenity of Varians (untuk menguji varian data)
f.    Klik Continue, klik OK
g.    Hasilnya sebagai berikut:

Test of Homogeneity of Variances
Kadar gula darah


Levene Statistic
df1
df2
Sig.
19.480
2
297
.000


ANOVA
Kadar gula darah





Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
283877.299
2
141938.649
119.474
.000
Within Groups
 352845.786
297
1188.033


Total
636723.085
299




Berdasarkan output diatas terlihat  pada uji one way anova bermakna dan varian berbeda, maka dilakukan uji post hoc Tamhane’s untuk mengetahui antarkelompok mana yang mempunyai perbedaan

3. Melakukan uji Post Hoc
a.    Analyze, Compare means, One Way Anova
b.    masukkan variabel gula ke dalam Dependent List
c.    masukkan variabel class ke dalam Factor List
d.    Aktifkan kotak Post Hoc. Pilih Tamhane’s  pada Equal Variances Not Assumed

                     Gambar 17. One Way Anova - Post Hoc

e.         Klik Continue, Klik OK

UJI KRUSKAL WALLS
Kasus: anda ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara indeks Brinkman dengan motalitas sperma. Motalitas diklasifikasikan menjadi motalitas sperma buruk, sedang, baik. Pertanyaan dalam penelitian adalah “Apakah ada perbedaan motalitas sperma antara kelompok buruk, sedang dan tinggi?’

Langkah-langkah:
1. Uji normalitas
a.    Buka file: Kruskal Walls
b.    Lakukan uji normalitas data indeks Brinkman pada kelompok dengan motalitas buruk, sedang dan tinggi
c.    Masukkan variabel motil ke dalam Factor List, aktifkan Normality with Test pada kotak Options

2. Transformasi data
Langkah selanjutnya adalah mengusahakan agar distribusi data menjadi normal dengan melakukan transformasi data. Diasumsikan transformasi tidak berhasil menormalkan data sehingga uji One Way Anova tidka bisa digunakan sehingga diambil keputusan untuk menggunakan uji alternatfnya yaitu uji Kruskal Walls.

3. Melakukan uji Kruskal-Walls
a.    Analyze, Nonparametric tests, K-independet samples
b.    Masukkan variabel rokok ke dalam kotak Test Variabel List
c.    Aktifkan uji Kruskal-Walls
d.    Masukkan motil ke dalam Grouping Variabel

Gambar 18. Test for several Independent sample


e.    Aktifkan Define range
f.    Masukkan angka 1 (sebagai kode untuk motalitas buruk) pada kotak minimum
g.    Masukkan angka 3 (sebagai kode untuk motalitas baik) pada kotak maximum

Gambar 19. Define range independent sample


h.    Klik Continue, Klik OK

4. Melakukan uji Post Hoc
a.   Analyze, Nonparametric tests, K-independet samples
b.  Masukkan variabel rokok ke dalam kotak Test Variabel List
c.   Masukkan motil ke dalam Grouping Variabel



d.  Aktifkan uji Mann-Whitney
Gambar 20. Two independent sample

e.  Klik kotak Define Group
f.   Masukkan angka 1 pada kotak group 1 ( 1 merupakan kode motalitas buruk)
g.  Masukkan angka 2 pada kotak group 2 ( 2 merupakan kode motalitas sedang)

     Gambar 21. Define range two independent
h.  Klik Continue, Klik OK

B.   TUJUAN PRAKTIKUM UJI PEARSON dan SPEARMAN RANK
1.     Mahasiswa mampu mengaplikasikan alur pemikiran uji hipotesis korelatif
2.    Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan Uji Pearson
3.    Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan Uji Spearman Rank
4.    Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan Uji Kontingensi

Syarat Uji Pearson dan Spearman Rank:
1.     Skala data numerik baik variable bebas maupun variable terikat
2.    Bila data terdistribusi secara nomal gunakan Uji Pearson, bila data tidak terdistribusi normal gunakan Uji Spearman Rank

Tabel 5. PanduanInterpretasi Uji hipotesis korelatif
No
Paramater
Nilai
Interpretasi
1
Kekuatan korelasi secara statistik
0.0 - <0.2
Sangat lemah
0.2 - <0.4
Lemah
0.4 - <0.6
Sedang
0.6 - <0.8
Kuat
0.8 – 1.00
Sangat kuat
2
Arah korelasi
Positif
Semakin tinggi var a semiakin tinggi var b
Negatif
Semakin tinggi var a semakin rendah
3
Nili p
p>0.05
Korelasi tidak bermakna
p<0.05
Korelasi bermakna
4
Kemaknaan klinis
r yg diperoleh < r minimal
Korelasi tidak bermakna
r yg diperoleh > r minimal
Korelasi bermakna


UJI PEARSON
Kasus: Peneliti ingin mengetahui hubungan antara Depresi dengan Skor ancietas. Pertanyaan penelitian; “ Apakah ada hubungan antara depresi dengan skor ansietas?

Langkah-langkah:
1.     Buka file Pearson
2.    Lakukan uji normalitas
3.    Bila data terdistribusi normal lakukan pengujian dengan Uji Pearson
4.    Bila data tidak terdistribusi secara normal. Lakukan transformasi dan uji normalitas kembali
5.    Bila data tetap tidak terdistribusi secara normal, lakukanpengujian dengan Uji Spearman rank.
6.    Klin analyze, correlate, bivariat
7.    Klik depresi dan ansietas ke dalam kotak variables
8.    Pilih Uji Pearson pada kotak correlation coefficients
9.    Pilih two tailed pada test of significance



Gambar 22. Bivariat correlations
Hasil analisis
Correlations


Skor depresi
Skor ansietas
Skor depresi
Pearson Correlation
1
.862**
Sig. (2-tailed)

.000
N
348
348
Skor ansietas
Pearson Correlation
.862**
1
Sig. (2-tailed)
.000

N
348
348
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

INTERPRETASI:
1.     Adanya korelasi (secara statistic dan klinis/teori)
2.    Kekuatan hubungan
3.    Arah hubungan

UJI SPEARMAN RANK
Kasus: Peneliti ingin melakukan pengujian hipotesis tentang skor keluhan somatic dan skor masalah sosial. Pertanyaan penelitian apakah ada hubungan antara skor keluhan somatic dan skor masalah sosial?

Langkah-langkah:
1.     Klik data Spearman
2.    Lakukan uji normalitas
3.    Bila data terdistribusi normal lakukan pengujian dengan Uji Pearson
4.    Bila data tidak terdistribusi secara normal. Lakukan transformasi.
5.    Bila data tetap tidak terdistribusi secara normal, lakukanpengujian dengan Uji Spearman rank.
6.    Klin analyze, correlate, bivariat
7.    Klik depresi dan ansietas ke dalam kotak variables
8.    Pilih Uji Spearman pada kotak correlation coefficients


Gambar 23. Bivariate correlations

Hasil uji statistik
Correlations



SOMATIC COMPLAINT
SOCIAL PROBLEM
Spearman's rho
SOMATIC COMPLAINT
Correlation Coefficient
1.000
.351**
Sig. (2-tailed)
.
.000
N
374
374
SOCIAL PROBLEM
Correlation Coefficient
.351**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
374
374
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).




Daftar Pustaka

1.      Dahlan M.Sopiyudin, 2012, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

2.     Dahlan M.Sopiyudin, 2014, Deskriptif, Bivariat dan Multivariat dilengkapi dengan Aplikasi SPSS Edisi 6, Penerbit Epidemiologi Indonesia, Jakarta.

3.     Dergibson Siagian & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, halaman 4-6". 2002. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-924-2

4.     Bernard Rosner; Fundamental of Biostatistics (Fith Edition): Hardvard University, Thomson Learning.

5.     Budiarto Eko, 2001, Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.

6.     Chandra Budiman, 1995, Pengantar Statistik Kesehatan, EGC, Jakarta

7.     Ritonga A, 1987, Statistika Terapan Untuk Penelitian, Lembaga Penerbit FE UI.Supranto J, 2001, Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.




8.     Jay S.Kim and Ronald J. Dailey, 2008, Biostatistics for oral Healh Care, Blackwell Munkgaard, California 

0 comments:

Post a Comment